Rangakain Power Supply Unit(PSU)
Bagian 1. penyearah setegah gelombang
Semua rangkaian elektronika memerlukan sumber listrik untuk bekerja. Maka dari itu diperlukan penyedia sumber tegangan yang diperlukan. Sumber tenaga yang bisa didapat terus menerus tanpa henti adalah dari listrik PLN (selama tidak mati lampu tentunya).
Bagian 1. penyearah setegah gelombang
Tegangan dari PLN sebesar 220Volt AC
diturunkan menjadi 12Volt AC. Kemudian tegangan AC yang sudah
diturunkan tadi diubah menjadi DC, tegangan DC inilah yang digunakan
untuk memberi tenaga untuk peralatan elektronik. Berikut
rangkaiannya:
Ctt:
- bagi yang belum tau AC dan DC. mudahnya 220 AC itu adalah listrik nyetrum sedangkan DC adalah listrik seperti battery
- rangkaian ini bisa dimafaatkan untuk menyalakan ampli TDA2822.
Ctt:
- bagi yang belum tau AC dan DC. mudahnya 220 AC itu adalah listrik nyetrum sedangkan DC adalah listrik seperti battery
- rangkaian ini bisa dimafaatkan untuk menyalakan ampli TDA2822.
Gambar rangkaian PSU 12V
gambar berikut sebagai panduan gambar
diatas:
Pembahasan:
- Sumber AC
simbol yang ditandai warna hijau adalah
sumber AC, sumber AC bisa didapat dengan menggunakan colokan listrik
kemudian disambungkan ke stopkontak yang tersedia. Kabel AC
disambungkan ke trafo satu kabel dihubungkan ke angka nol dan kabel
satunya dihubung ke angka 220. pemilihan sambungan 0 dan 220
didasarkan karena di indonesia standar listri AC adalah 220Volt.
- Trafo(Transformator)
simbol trafo di tandai dengan warna
oranye, sebenarnya simbol trafo dan gambar trafonya tidak sesuai tapi
tetap bisa digunnakan dengan fungsi yang sama. Dalam teori yang
sering diajarkan didalam kelas biasanya trafo terdapat perhitungan NP
(lilitan primer), NS (lilitan sekunder), VP (tegangan primer), VS
(tegangan sekunder), IP (arus primer), IS (arus sekunder). Dalam
prakteknya bila beli trafo tinggal memilih tegangan sekunder dan arus
sekunder maksimal yang bisa dihasilkan, contoh diatas 1Ampere.
Tegangan sekunder pun diberi pilihan beberapa tegangan pada contoh
diatas 6V, 9V, dan 12V. CT adalah singkatan dari CenTer(tengah) bisa
dianggap CT ini adalah Ground atau 0Volt. Tidak usah bingung bila
terdapat nilai yang sama, saat ini cukup pilih salah satu untuk
digunakan contohnya 12V.
- Dioda
dioda ditandai dengan warna merah. Kaki
dioda memiliki kaki Anoda(+) dan Katoda(-), jadi jangan salah pasang.
Kaki Katoda(-) biasanya ditandai dengan warna gelang putih seperti
terlihat pada gambar diatas.
- Kapasitor
kapasitor disini menggunakan kapasitor
dengan kapasitansi yang cukup besar. Semakin besar biasanya semakin
bagus, sedangkan tegangan menyesuaikan. Dicontoh gambar menggunakan
tegangan 50Volt tetapi nilai tegangan bisa diturunkan lagi 16V, 25V
dan 35V. Pemilihan tegangan ditentukan dari tegangan trafo yang
digunakan, pilih tegangan kapasitor sedekat mungkin dan diatas dari
tegangan trafo. Biasanya semakin besar tegangan kapasitor maka akan
semakin mahal harganya, jadi pilihlah tegangan kapasitor sesuai kebutuhan.
Bagian 2. penyearah simetris
penyearah ini menghasilkan menghasilkan tegangan positif, ground dan negatif (+V gnd -V). penyeraha simetris ini sering digunakan untuk rangkaian audio atau penguat amplifier dengan daya menegah hingga besar. rangkaiannya sebagai berikut:
gambar skema PSU simetris |
brapa ampere tu travonya bang?
BalasHapusgambar diatas trafo 1A
HapusLengkap dan detail. Sangat membantu
BalasHapuskalo ditambah ic7812, bisa?
BalasHapusbisa
Hapusuntuk tda 2003 ps pake yang mana kak,,,yang satu dioda atau yang simetris
BalasHapusMas kalo rangkaian di atas buat mensuplay 3 ampli 12v bisa ga ?
BalasHapusapa efek sampingnya?
Untuk menentukan bisa atau tidak bisa dihitung.
Hapusmisal trafo 12v 1A
maka trafo ini dapat memenuhi kebutuhan tenaga 12watt. Kalau Mau dibuat menyalakan 3 buah ampli berarti masing masing ampli 4watt.
KEREN, gambarnya keren, enak diliat jadi gampang dimengerti oleh pemula...
BalasHapusuntuk ampli tda 2003 kalo pake penyearah simetris lebih baik make -12v ato yg ground mas?
BalasHapusgunakan ground dan +12v
Hapus